Hampir kebanyakan orang yang terjun dimarket menganut falsafah "mau profit cepat". Padahal di dunia nyata bisnis seperti ini tidak ada.
Coba tengok keadaan sekitar kita, adakah sesuatu yang baik datang secara instan?
Segala sesuatu instan biasanya SELALU mengundang resiko. Makanan siap saji alias makanan instan, dalam penyajiannya karena untuk kebutuhan cepat di masuki bahan bahan yang malahan bersifat merusak tubuh manusia. Sudah banyak penelitian dilakukan bahwa makanan siap saji menimbulkan resiko kanker dan penyakit mematikan lainnya bagi manusia.
Bisnis instan seperti money game atau versi dream for freedom. Bisnis bisnis instan yang menawarkan pendapatan profit 30% sebulan ini bukan barang baru aslinya. Sudah muncul di Indonesia dalam berbagai bentuk. Namun anehnya setelah satu tenggelam karena terekspose korban banyak, muncul lagi lainnya dalam versi lain dan anehnya selalu ada juga yang tergiur. Sehingga korban terus berjatuhan.
*Money always distracts people to be crazy and forget the logic.*
Segala sesuatu yang serba instan selalu menimbulkan resiko. Bagi anda yang baru terjun ke saham , pasti tidak percaya kalau saya katakan bahwa profit seorang trader harian adalah yang paling kecil diantara semua trader yang ada. Apakah karena tekniknya kalah dari trader lainnya?
Bukan.
Tepatnya adalah karena harga saham yang di dongkrak naik itu bukan real hasil sebuah bisnis tapi lebih kepada "karbitan".
Kalau anda belajar falsafah bisnis, anda akan menyadari bahwa *harga saham pada akhirnya akan selalu mengikuti realisasi kinerja perusahaan/bisnis dibalik saham itu.*
Andaipun sebuah saham dikerek naik sehingga harganya sudah tidak wajar dan melebihi kinerja real bisnisnya, dan andaikata kinerja realnya tidak bisa mengejar harga saham itu, maka di masa depan, harga saham itu akan terkerek turun secara otomatis mengikuti kinerja riil perusahaan.
Sebaliknya, jika sebuah saham dihargai terlalu rendah saat ini, namun kinerja perusahaan terus membaik, maka di masa depan, harga saham itu akan naik mengikuti kinerja riil bisnisnya.
*Filosofi "beli saham sama dengan memiliki perusahaan" sama sekali jarang ada di benak sebagian besar orang yang terjun di market. Pikiran sudah teracuni dengan "profit instan" dan ujung ujungnya malahan rugi yang mendera.*
Teori black swan sudah lama dikenal. Teori ini berpangkal dari kebiasaan cara berpikir manusia yang sering menggampangkan kemungkinan. Bahkan Filsuf Francis Bacon juga telah memperingatkan bahwa pikiran manusia cenderung membohongi.Asumsi menjadi lebih teratur daripada eksistensi dalam ketidak-beraturan alam. Teori ini dideskripsikan oleh Nassim Nicholas Taleb dalam bukunya The Black Swan tahun 2007. Yaitu black swan sebagai kejadian yang sangat mustahil dengan 3 karakteristik, diantaranya :
- Unpredictable ( yang tak dapat diramalkan )
- Berefek besar
- Mengejutkan
Hal ini merupakan kelanjutan cara berpikir umum yang pesimistis dan selalu menggeneralisasi. Manusia sering lupa pada hal-hal kecil yang berdampak besar. Contoh nyata adalah keberhasilan Google dan tragedi 9/11.
Otak manusia cenderung bersifat naratif. Olehkarenanya manusia sering mengkonversi hal-hal yang seharusnya kompleks dalam penjelasan yang sesederhana mungkin. Manusia selalu takut pada hal-hal yang berada diluar jangkauan pemahaman mereka. Dan parahnya manusia sering kali memprediksi kemungkinan lewat pola-pola yang telah terjadi sebelumnya.
Nassim berpendapat " Kejadian-kejadian besar yang ada di dunia ini umumnya bersifat tak terduga dan manusia akan berusaha menyederhanakannya demi kepuasan emosional belaka.
Sebagai kesimpulan Nassim berteori
" Sejarah tak merayap, melainkan melompat. "
dan hal inilah yang menyebabkan dirinya dimusuhi banyak ilmuan.
Sudut pandang lain...
Benarkah di Pasar Modal ini ada Bandar ?
Ketika tercetus kata "Bandar" maka kata ini identik dengan sebuah permainan atau malah cenderung "perjudian".
Seberapa akuratkah penyebutan "Bandar" pada Pasar Modal. Bila memang ada Bandar di dalam Passr Modal maka luar biasa gedhe dia punya uang. Dan apakah memang bener2 itu uang untuk memggerakkan harga ??
Kalau selalu diungkapkan adanya Bandar dalam pasar modal, lalu apa esensi investasi di pasar modal yang sedang digaung gaungkan oleh Pemerintah untuk menarik investor dalam negeri ke pasar modal ?
Bisa jadi bahwa "Bandar" itu hanya ada dalam imajinasi kita sendiri. Secara pribadi saya cenderung menarik diri dari keterlibatan berfikir adanya bandar dalam Pasar Modal. Berfikir adanya "Bandar" dalam pasar modal menjadikan kita befikir tidak sehat tentang investasi. Lalu bila demikian adanya maka untuk apa kita masuk ke pasar modal bila pasar sudah dikuasai oleh bandar ???
Optimis Pesimis atau Realistis?
Dengan kejatuhan bursa minggu lalu, banyak investor menjadi takut. Apakah ada alasannya? Apa yang membuat takut? Karena aset di porto mengecil? Hal ini membuat orang menjadi stress. Penyebab utama dari pikiran ini adalah cara berpikir yang unik. Kita diajarkan banyak metode yang menurut kami malah aneh.
Misalnya, ketika kita membeli rumah untuk berinvestasi, apakah ketika besok ada yang menjual lebih murah kita akan panik, kemudian rumah kita ikut dijual? Tentu tidak, kita akan tetap bertahan pada rumah kita. Ini cara berpikir yang logis. Mengapa di saham tidak demikian?
Kita selalu diajarkan untuk sukses dengan cepat, tapi semua orang sukses adalah orang yang telah lama di bidangnya. Bahkan milyarder muda seperti Mark telah di bidangnya sejak masa kuliah. Dan karena daya ungkitnya besar, maka dia menjadi lebih cepat masuk daftar Forbes.
Penurunan selalu akan menakutkan bagi sebagian orang, apalagi kalau sudah ada sahamnya. Tapi lihat lagi di sekeliling, apakah bisnis tempat kita berinvestasi telah tutup? Apakah Bank tempat kita menaruh uang telah dilikuidasi? Apakah properti tempat kita berinvestasi telah rata dengan tanah? Jika tidak, dan bisnis masih berjalan apa adanya, terus gunanya panik untuk apa.
Panik adalah kata lain dari fear. Dan ini emosi yang merusak dalam karir investasi kita. Kemungkinan kita melakukan kesalahan akan menjadi lebih besar.
Emosi lain adalah greed. Apakah sama dengan optimis? Belum tentu. Tapi kita juga perlu berhati-hati dengan optimis ini. Jika tidak dibarengi dengan pengetahuan, maka tindakan yang kita lakukan juga bisa salah. Tapi optimis masih lebih baik dibandingkan dengan pesimis. Karena pada dasarnya bursa saham akan naik mengikuti jaman, maka lebih baik kita mempertahankan status up dibanding status down.
Pilihan ketiga. Adalah bersikap realistis. Hal yang susah karena kita harus membuang ego kita atas kepemilikan saham. Kita merasa cemas biasanya karena ada saham"ku" di dalam. Coba tanpa milikku, apakah rasa cemas akan ada? Sepertinya tidak. Dengan demikian, kita akan gampang menganalisa. Apa yang kita analisa?
1. Harga yang makin murah pada perusahaan yang kemarin dan hari ini sama, berarti memunculkan kesempatan.
2. Apakah kita punya cash, jika ya, berarti gampang. Tinggal buy kalau sudah masuk harga beli.
3. Kalau tidak, ini yang repot. Terpaksa harus rebalancing. Jual yang paling sedikit potensinya dan beli yang paling murah saat itu.
4. Duduk manis menunggu panen. Bahkan padi juga butuh 3 bulan, bukan 3 hari.
Hari ini ngantar orang tua keliling daerah sekitar rumah, ternyata semuanya masih berjalan dengan baik. Rumah sakit masih beroperasi, pasar masih jualan, makan pagi masih banyak yang jualan, mobil masih lalu lalang, kecuali mall ternyata tutup. Pas lihat jam, ternyata memang belum jam buka. Jadi, apa gunanya panik?
Help! Duitku Hilang?! (Ketika Harga Saham dan Reksadana Jatuh)...
Dari postingan Cerita Menyiapkan Biaya Nikah kemaren, ada beberapa komen yang cerita kalo nilai investasi reksadananya turun. Turun jauh banget. Hal yang wajar kalo misalkan orang yang pegang portfolio pada panik
ketika harga saham dan reksadana jatuh.
Tapi untungnya gw sih gak menangkap kepanikan dari komen-komen temen-temen itu. Tapi bisa jadi orang lain kan yang baca ( dan gw yakin banyak banget yang punya pemikiran sama) berpikir kalo investasi di reksadana, saham atau produk pasar modal yang lain itu bahaya banget. Nilai investasinya yang bisa turun kemudian dibaca DUITNYA BISA HILANG!
Nah loh. Udah mulai takut gak investasi di pasar modal kalo dibilang duitnya bisa hilang? * langsung pada batalin niat buka rekening di sekuritas.
Ngejawab the million dollar question… Beneran gak sih duit bisa ilang kalo dipake investasi di pasar modal? Iya, bisa. Tapi… Ada tapinya kok…
Tapi apa Dan? Hah? Hah? *langsung dijejelin cabe .
Gini deh, berkali-kali gw bilang di tulisan kan ya kalo gw masuknya ke Pasar Modal Indonesia itu tujuannya buat investasi. Bukan buat trading, apalagi judi * amit-amit. Investasi ya. Gw sangat menghindari yang nyebut masuk ke saham ato reksadana itu maen. Maen-maen buat gw kan kesannya gak serius meskipun ya gw ngerti, terms itu udah jamak dipake.
Beda lagi kalo emang niatnya buat trading, ya gw nyebutnya trading saham. Gak pake maen-maen.
Tapi gw percaya kalo attitude gw itu ditentukan sama apa yang gw ucapkan, dengarkan dan kemudian gw proses di otak. *tsaaaah!! Udah kayak orang yes belom?
Niat Investasi
Balik lagi ke niatnya buat investasi, di sini tujuan gw ya buat 5 tahun ke depan atau lebih jauh lagi. Mau dipake buat biaya pendidikan, biaya pensiun ato emang akumasi wealth ya. Jadi ya ga ada niatan buat dikutak katik lah dalam waktu dekat. Dibeliin aja dulu dan ditimbun ke situ. Beli terus dan terus.
Karena emang niatnya buat investasi yang gak kalah pentingnya ya direview berkala. Diliatin tahun ini berapa nilainya. Bukan karena kuatir kalo duitnya bakalan ilang ditengokin mulu, tapi dilihat masih oke gak. Oke gak nya dilihat dari mana? Ya dibandingin sama kinerja bursa. Kalo bergerak beriringan dan gak terlalu jauh beda ya udah diterusin. Sama dilihat sama kebutuhan. Kira-kira bisa nutup gak, kalo gak apa yang kurang dan bisa ditambahin, apa produknya yang gak pas.
Jadi ya tenang aja. Woles.
Trus kalo nilainya turun kayak sekarang gimana? Uang melayang dong!
Ini juga mungkin yang bikin orang pegang saham jantungan. Beli saham di harga Rp. 1.500 per lembar. Trus harganya turun ke Rp. 1.000 per lembar udah panik setengah mati. Ya wajar sih, kalo misalkan pegang 100 lot aja, dari semula nilainya Rp. 15 juta turun jadi Rp. 10 juta. 5 juta melayang gitu aja?
Yang bikin orang kehilangan duitnya dan rugi sekian juta, puluhan dan bahkan ratusan juta justru karena panik. Sadar duitnya turun sekian juta mereka langsung jual, katanya biar gak rugi terlalu dalam. Yabener sih gak terlalu dalam ruginya. Tapi jadi beneran rugi kan. Coba kalo gak dijual dan konsisten sama tujuan investasinya. Apalagi kalo reksadana yang dipegang emang dari manajer investasi bagus dan saham yang dikoleksi emang perusahaan yang bagus.
Investasi di saham ini bisa dijadikan salah satu instrumen nyiapin dana pensiun masa tua kayak tulisan di Kontan Kantong Sehat Saat Tua ini.
Penyebab harga saham rontok kan beraneka rupa lalala. Gak selalu harga turun harus dijual. Okedeh ada konsep CUT LOSS, tapi beneran perlu dipake ga? Cut loss ini efektif dilakukan kalo memang saham atau reksadana yang dipegang kinerjanya gak bagus. Daripada dana ketahan dan gak bisa grab kesempatan di saham yang lain, yaudah jual rugi aja dulu dan alihkan dana ke saham/reksadana lain yang potensi untungnya lebih gede.
Satu lagi, kalo misalkan sukanya pegang emas, apa bedanya emas sama saham selain kalo emas pegang fisiknya? Kalo harga emas turun ya apa gw mau panik trus lelarian ke toko emas buat jual? Dih, kagak! Cuma bikin yang punya toko emasnya untung aja kalo gitu. Lha sama, kalo lihat pas
ar saham ato reksadana anjlok trus panik dan jual rugi, yang untung ya yang nungguin buat beli. Yakan yakan yakan?
Apa yang dilakukan ketika harga saham dan reksadana jatuh?
Tergantung orangnya masing-masing sih ya. Tapi paling gak, selain langsung jual rugi ato cut loss (biar kedengeran lebih keren aja padahal mah sama aja, rugi) ada dua yang bisa dilakukan:
1. Tungguin aja
Kalo gak yakin sama portfolio yang dipegang sih kalo gw ya tunggu aja. Biarin. Gak akan gw apa-apain. Toh kalo gw jual udah pasti rugi kan ya?
Jadi ya tunggu aja sampai suatu saat nanti balik lagi. Tapi, risikonya itu tadi, pas harganya balik lagi dan jadi jauh lebih tinggi dari sekarang ya kita cuman dapet yang kita pegang.
Dapetnya segitu doang.
2. Belanja dan beli lagi
Kalo gw sih (kalo punya duit ya) bakalan beli lagi itu saham ato reksadana yang emang lagi gw koleksi. Mumpung harganya turun kan?
Ibaratnya gini, misalkan ada ibu-ibu suka banget shopping, beli Zara, Uniqlo ato Mothercare buat yang udah punya anak, ya barang yang gitu-gitu deh. Trus suatu saat itu toko-toko pasang papan pengumuman kalo mereka lagi sale. Diskon up to sekian persen dipajang gede-gede. Bakaln belanja ga ibu-ibu tadi? Wong bapak-bpak aja juga bakalan ikutan belanja.
Nah sama juga ama pasar modal. Apalagi barang yang dibeli macem saham dan reksadana harga barangnya bisa naik lagi. Nah padahal barang yang di contoh sebelumnya harganya udah pasti turun dan gak bisa dijual lagi kan.
Baca dulu juga 5 alasan sederhana kenapa harus investsi saham .
Trus untungnya, kalo saham ato reksadana itu kita beli lagi pas harganya turun, bisa menurunkan rata-rata harga pembelian. Kayak misalkan nih sekarang ada beli sahamnya TLKM 1 lot seharga Rp. 250.000 berarti selembarnya kan Rp. 2.500 ya. Nah kalo kita beli lagi satu lot seharga Rp. 200.000 (selembar Rp. 2.000) kalo dirata-rata harga beli total keseluruhan saham jadi cuma Rp. 2.250. Kalo pas harganya naik dan kita jual 2 lot itu Rp. 600.000 kita jadinya untuk Rp. 750 per lembar saham. *kayaknya bisa jadi bahan postingan tersendiri nih. Ihik.
====
Jadi-jadi-jadi (lagi) kalo ada yang masih takuuuut banget duitnya hilang mungkin poin ringkasan ini bisa ngebantu:
1. Inget lagi tujuan investasinya apa
2. Gak usah panik
3. Bener-bener rugi kalo beneran dijual
4. Kalo emang yakin saham / reksadananya bagus, beli aja lagi
5. Review teratur
Semoga dengan melakukan semua itu bisa mendapatkan portfolio yang sehat ya. Jadi ga usah takut – takut lagi kan ketika harga saham dan reksadana jatuh? * wink Monggo loh kalo ada masukan ato pertanyaan....
PAKAR DAN BANDARPUN KEOK, HARUS
BAGAIMANA ?...
Sudah terlalu banyak bukti bahwa kecerdasan
intelektual saja tidak cukup membuat seorang
investor saham menjadi
lebih pakar. Pada Tahun 1998, Long Term
Capital Managemen L.P., sebuah perusahaan
hedge fund yang dikelola oleh
sepasukan ahli matematika, ilmuwan
komputer, dan dua ekonom pemegang hadiah
nobel, dengan tertunduk kehilangan
lebih dari 2 miliar dollar dalam hitungan
minggu pada sebuah pertarungan besar bahwa
pasar obligasi akan segera kembali
normal. Namun, pasar obligasi terus-menerus
menjadi semakin dan semakin abnormal dan
LTCM telah berhutang begitu besar
sehingga kejatuhannya hampir menjungkirbalik
kan sistem keuanganglobal. Contoh nyata
berikutnya, ketika
musim semi tahun 1720, Sir Isaac
Newtonmemiliki saham South Sea Company,
saham yang paling hot di Inggris pada masa itu.
Begitu melihat gejala pasar mulai tidak
terkendali, sang ilmuan besar itu berkata
bahwa ia "bisa menghitung gerakan benda-
benda langit, tetapi ia tidak bisa mengalkulasi
kegilaan orang". Newton memilih melepas
saham South Sea-nya dan
mendulang cuan 100%, yaitu sebesar 7.000
pound sterling. Namun hanya dalam beberapa
bulan kemudian, sang mastro
tersebut tergoda dan terhanyut oleh arus deras
euforia pasar, Isaac Newton terjun kembali ke
dalam pasar ketika harga sudah
jauh lebih tinggi. Dan rugi 20.000 pound
sterling. Sampai akhir hidupnya, ia melarang
siapapun untuk menyebut kata "South Sea" di
dekatnya [kedangkalan kecerdasan emosional
tampak nyata di sini, sahammya yang
disalahkan]. Sir Isaac Newton adalah salah satu
orang jenius yang pernah hidup di muka bumi,
sebagaimana definisi kejeniusan menurut
sebagian besar dari kita. Namun dalam
pengertian Benjamin Graham, Newton sama
sekali tidak mendekati cerdas, apalagi jenius
sebagai investor. Dengan
membiarkan hirukpikuk pasar menunggangi
penilaiannya sendiri, ilmuan besar tersebut
bertindak layaknya seorang spekulan saham
dan sangat oportunitik. Singkatnya, jika sampai
saat ini masih belum berhasil menjadi
pemenang di pasar saham, itu bukan karena
anda kurang cerdas. Seperti Sir Isaac Newton &
LTCM, mereka gagal karena kenekatan berjudi
dengan pasar dengan resiko yang lebih
besar dari apa yang sanggup ditanggung, dan
memahami dunia analisa saham lebih dari sisi
teoritis bukan dari analisa yang
sejalan dengan akal sehat. Filsuf besar
Confucius berkata : "Our greatest glory is not in
never falling, but in rising every time
we fall."...
KUNCI KEBERHASILAN ORANG JEPANG
Oleh : Hasanudin Abdurakhman
Sejak dulu saya selalu merasakan keunikan toilet di Jepang yang dilengkapi berbagai fasilitas unik. Dudukan kloset dilengkapi dengan pemanas yang dinyalakan pada musim dingin, sehingga pengguna merasa lebih nyaman. Untuk keperluan istinja tersedia pembasuh (washlet) dengan berbagai pengaturan. Posisi penyiram bisa diatur maju mundur, tekanan air bisa pula disesuaikan, bahkan tersedia fungsi pijatan dengan semprotan air.
Tidak hanya itu. Orang Jepang umumnya pemalu. Kalau sedang buang air kadang kita mengeluarkan suara-suara, yang bagi mereka memalukan. Untuk menutupinya biasanya mereka menekan tombol pembilas, sehingga suara air pembilas dapat menyamarkan bunyi tadi. Tapi hal ini memboroskan air, bukan? Sebagai solusi, produsen toilet menyediakan satu tombol yang bila ditekan akan mengeluarkan bunyi seperti bunyi siraman air.
Di Jepang kita bisa menemukan berbagai mesin penjual otomatis (vending machine). Yang paling banyak adalah mesin penjual minuman dalam kemasan botol atau kaleng. Tapi tidak hanya itu. Ada mesin penjual hamburger, sop, dan berbagai jenis makanan yang seharusnya hanya bisa tersedia bila dibuat oleh manusia, bukan oleh mesin. Mesin-mesin ini juga bisa melayani semua nilai mata uang, dan memberikan kembalian dengan akurat.
Di dunia bisnis industri Jepang kita juga bisa menemukan mesin-mesin unik. Ada mesin pengupas bawang, pembuat somay, pengisi nasi ke mangkok, pemisah daging ayam dengan tulang, dan sebagainya. Mesin-mesin ini melakukan pekerjaan yang biasanya hanya bisa dilakukan oleh tangan manusia. Di satu sisi ini menggambarkan situasi tenaga kerja di Jepang, di mana tenaga manusia sangat mahal sehingga digunakan mesin sebagai pengganti. Dari sisi pembuat mesin, kita bisa membayangkan kreativitas serta kecermatan mereka dalam menciptakan mesin-mesin itu.
Cermat dan teliti sampai ke detil yang paling kecil adalah salah satu ciri terpenting yang melekat pada pekerja Jepang. Mereka memiliki keahlian teknis yang sangat tinggi, cermat dan detil dalam bekerja, selalu termotivasi untuk menjadi nomor satu dalam bidang yang mereka kerjakan. Dalam bahasa Jepang mereka disebut shokunin.
Shokunin adalah perajin, orang yang menghasilkan barang dengan pekerjaan tangan. Mereka mulai hadir di tengah masyarakat Jepang pada zaman Edo, menyediakan berbagai produk seperti peralatan rumah tangga, makanan, pakaian, dan berbagai kebutuhan lain. Mereka juga bekerja sebagai pelaksana konstruksi. Dalam perjalanan sejarah, mereka berkembang, memperluas usaha menjadi perusahaan. Umumnya mereka memakai nama keluarga sebagai nama perusahaan. Perusahaan-perusahaan inilah yang kemudian berkembang besar, menjadi industri manufaktur, yang kemudian menjadi tulang punggung ekonomi Jepang.
Salah satu shokunin yang perusahaannya kini merajai dunia adalah Shoichiro Honda, pendiri perusahaan raksasa otomotif Honda. Ia sejak kecil penggemar sepeda motor, bekerja di bengkel milik ayahnya. Di usia 15 tahun ia pergi dari rumah, kemudian bekerja di sebuah bengkel di Tokyo. Tak lama kemudian ia membuka bengkel sendiri. Di usia 30-an ia membangun perusahaan pembuat komponen mobil, menjadi pemasok untuk Toyota. Tapi usaha itu tutup karena perang. Pasca perang ia memulai lagi dengan usaha baru, membuat sepeda motor.
Passion adalah motor utama pada jiwa shokunin. Mereka mengerjakan sesuatu yang mereka suka. Mereka menikmati proses berulang-ulang dalam melakukan pekerjaan, mengasah keterampilan tangan, sampai mereka benar-benar ahli. Mereka bisa melakukan pekerjaan tangan yang kalau kita lihat mustahil bisa dilakukan oleh manusia.
Itulah bagian terpenting dari semangat seorang shokunin yang disebut shokunin kishitsu. Mereka menantang diri sendiri untuk mencapai hal yang mustahil bagi orang lain, menghasilkan produk yang hanya mereka sendiri yang bisa membuatnya. Bahkan, hal itu tak terpikirkan sama sekali oleh orang lain. Maka kita lihat bahwa produsen peralatan kakus Toto nyaris tidak punya saingan.
Semangat itu masih terjaga hingga kini. Ada begitu banyak perusahaan kecil me
nengah di Jepang yang terus melakukan inovasi, membuat produk-produk berbasis pada riset yang mereka lakukan sendiri. Sementara itu para pekerja di perusahaan besar juga bekerja dengan prinsip sama, penuh semangat, cermat, dan membekali diri dengan teknik tinggi. Tidak hanya orang-orang di industri manufaktur yang bekerja seperti itu. Para petani, peternak, nelayan, semua bekerja dengan cara itu. Petani mencoba berbagai metode baru penanaman, meramu berbagai jenis pupuk. Peternak juga meramu sendiri pakan untuk ternaknya. Nelayan mencoba membiakkan berbagai jenis ikan, termasuk ikan besar seperti ikan tuna (maguro) yang mahal harganya.
Mereka adalah para shokunin modern, atau dalam bahasa Jepang disebut gendai no shokunin. Para pekerja kita selayaknya meniru semangat ini.
=====================
Pola Pikir Miliuner Dunia yang Patut Ditiru
Pola pikir menjadi hal mendasar dalam mengejar kekayaan, hal ini sudah terbukti karena para miliuner dunia mempunyai pikiran khas yang membuat mereka berhasil mengumpulkan banyak uang.
Pola pikir ini juga yang selama ini membedakan orang miskin, orang kaya bahkan super kaya. Namun demikian, pola pikir yang matang untuk menumpuk kekayaan tetap harus diimbangi dengan aksi nyata.
Berikut ini beberapa pola pikir orang kaya dunia, namun tentu saja Anda tidak akan langsung kaya jika menerapkan pola pikir ini. Harus ada aksi nyata dari pola pikir, ini hanya menjadi landasan Anda dalam bertindak.
1. Tidak Ada Kata Gagal
Para miliuner atau orang kaya dunia tidak pernah melihat kegagalan sebagai kegagalan. Kegagalan tidak membuat mereka berhenti mengejar kekayaan. Mereka hanya melihat ini sebagai batu sandungan untuk sukses. Semua miliuner dunia pernah gagal berkali-kali dalam upaya menumpuk kekayaan. Tapi mereka melihat ini sebagai kesempatan untuk belajar dan membantu mereka menggapai impian. Miliuner Henry Ford mengatakan, "Kegagalan hanyalah tempat peristirahatan. Ini adalah kesempatan untuk memulai lagi dengan cara yang lebih cerdas."
2. Bersikap Gila
Semua miliuner di dunia bersikap gigih dan pekerja keras. Bahkan beberapa di antara mereka sangat obsesif dan gila dalam mengejar kekayaan. Tapi, pola pikir ini membantu mereka sampai ke titik mereka hari ini. Orang kaya dunia berkomitmen untuk mencapai visi dan tujuan mereka, dan tidak akan menyerah sampai mereka mencapainya. Miliuner Steve Jobs mengatakan, "Saya yakin bahwa 50 persen faktor yang memisahkan pengusaha sukses dan tidak sukses adalah ketekunan murni."
3. Punya Mimpi Besar
Sangat sederhana, jika Anda tidak punya mimpi besar, maka Anda tidak akan pernah mencapainya. jika Anda ingin menjadi orang kaya, maka Anda dengan sendirinya akan bekerja keras dan cerdas untuk mencapainya. Miliuner Donald Trump mengatakan, "Saya suka berpikir besar. Jika Anda sedang memikirkan banyak hal, mungkin Anda berpikir besar."
4. Percaya dengan Kemampuan
Semua orang kaya di dunia percaya mereka dapat menciptakan masa depan dengan kombinasi pikiran dan diikuti oleh tindakan besar. Ini adalah perbedaan besar antara orang biasa yang lebih banyak menerima dalam hidup. Kebanyakan masyarakat saat ini menerima begitu saja kehidupan mereka.
5. Tanggung Jawab Mesti Gagal
Tidak peduli gagal atau berhasil, orang kaya dunia selalu bertanggung dengan hasil kerja mereka. Bahkan ketika mereka mengalami kegagalan atau kemunduran, mereka tetap melanjutkannya. Mereka melakukan bukan karena suka, tapi secara psikologis mereka punya kekuatan untuk mengubah kegagalan atau hasil negatif menjadi lebih baik.
6. Ada Kekayaan Melimpah di Muka Bumi
Para miliuner dunia meyakini kalau kekayaan itu ada di mana-mana di alam semesta ini. Mereka juga percaya, menumpuk kekayaan harus dengan memberi nilai besar untuk orang lain. Ini terkadang membedakan dengan kehidupan orang biasa yang selalu merasa sulit mencari uang dan enggan memberi atau membantu orang lain.
7. Uang Tak Peduli dengan Pendidikan
Uang tidak peduli dengan pendidikan, kepercayaan atau agama serta IQ. Uang datang kepada mereka yang menemukan peluang dan menciptakan nilai. Semua miliuner dunia tahu bagaimana cara mengumpulkan kekayaan. Mereka tahu pasar yang menentukan ke mana dan di mana kekayaan itu pergi. Jika Anda dapat memanfaatkan peluang maka Anda bisa menciptakan kekayaan
12 KEBIASAAN ORANG SUKSES YANG HARUS DITIRU
Banyak orang mengatakan bahwa setiap orang mempunyai kesempatan yang sama untuk menjadi orang sukses dan ini memang benar. Hal ini memang benar, dan nyatanya hanya sedikit orang yang bisa memanfaatkan kesempatan tersebut sehingga akhirnya menjadi sukses dan banyak juga diantara mereka yang malah menyia-nyiakannya sehingga mereka menjalani kehidupan monoton dan biasa saja.
Kali ini Marc, penulis blog populer Marc and Angel telah mempelajari kebiasaan dari banyak orang sukses dan membuat kesimpulan ternyata mereka semua memiliki kebiasaan yang berbeda dalam menjalani hidupnya untuk meraih sebuah sukses dan berikut adalah 12 hal yang dilakukan oleh orang-orang sukses:
1. Mereka membuat dan berusaha memenuhi sebuah target S.M.A.R.T.
Orang-orang yang sukses adalah orang-orang yang objektif. Mereka selalu memiliki sebuah target yang realistis dalam pikirannya. Mereka tahu apa yang mereka inginkan dan berusaha untuk mengejar hal tersebut. Untuk itu mereka biasanya membuat sebuat target S.M.A.R.T. dan berusaha mewujudkannya.
Menurut Marc, target S.M.A.R.T. adalah Specific, Measurable, Attainable, Relevant, dan Timely. Mari kita bahas satu per satu.
Spesific – target yang ingin anda capai haruslah spesifik, tentukan batasannya dan jangan sampai target yang akan dipenuhi meluas. Target yang lebih spesifik mempunyai kesempatan untuk anda penuhi dan anda selesaikan lebih besar dibanding target yang umum.
Measurable – tidak hanya spesifik, anda juga harus membuat target tersebut dapat diukur secara logis untuk mengetahui proses dari target anda. Tanyakan kepada diri anda, seperti berapa banyak? berapa lama? Sehingga anda bisa mengetahui kapai target tersebut terpenuhi.
Attainable – anda harus membuat target yang objektif atau dengan kata lain dapat ada capai dan selesaikan atau dengan kata lain target tersebut harus realistik dan anda tahu cara menyelesaikan target tersebut.
Relevant – Target yang relevan maksudnya adalah apakah target tersebut penting dan mampu anda capai serta sesuai dengan diri anda.
Timely – Hal ini merupakan hal penting. Waktu, anda harus mempunyai sebuah deadline atau tenggat waktu dari setiap target yang anda buat. Ini akan membantu anda untuk lebih fouks kepada usaha anda sehingga dapat menyelesaikannya sebelum tenggat waktu yang ditentukan.
Jika anda ingin berhasil dan sukses, anda harus bisa membuat target anda menjadi target yang S.M.A.R.T. karena nantinya target ini akan membantu dan memberikan motivasi kepada anda untuk berusaha menyelesaikan target tersebut.
Setiap orang yang sukses atau berusaha ingin sukses harus mempunyai target dalam hidupnya. Jika target anda adalah sebuah kesuksesan, maka ukur kesuksesan tersebut, buat lebih spesifik, jadikan objektif dan relevan dan buat deadlinenya.
Mulailah dengan sebuah target kesuksesan yang kecil, jika anda seorang penjual sepatu. Tentukan berapa yang harus anda jual dalam satu hari, misalnya target anda menjual 1 pasang sepatu setiap hari. Capailah target tersebut terlebih dahulu, setelah anda berhasil tingkatkan menjadi 5 pasang. Jika berhasil lagi tingkatkan menjadi 10 pasang. Sampai akhirnya anda dapat menjual jutaan pasang sepatu setiap harinya dan menjadi seorang pengusaha sepatu yang sukses.
2. Mereka selalu berani mengambil tindakan tegas dan segera.
Perlu anda tahu, menjadi pintar tidak menentukan anda akan menjadi orang yang sukses. Hanya orang berani melakukan tindakan untuk merubah dirinya yang dapat menjadi orang sukses dan mereka memanfaatkan orang-orang pintar untuk bekerja kepada mereka.
Siapa itu Bill Gates? Dia hanyalah seorang mahasiswa yang drop out dari sekolahnya dan melakukan sebuah tindakan dengan membuat sebuah software yang akhirnya mengubah dunia ini. Hasilnya? Dia berhasil sukses dengan perusahaan Microsoft yang didirikannya,
Siapa itu Richard Branson? Dia hanyalah seorang penderita diseleksia yang dikeluarkan dari sekolahnya dan dengan berawal dari menjual majalah, akhirnya dia berhasil membangun sebuah kerajaan bisnis bernilai miliaran dollar, bernama Virgin Group.
J
adi anda hanya perlu berani membuat tindakan tegas untuk merubah hidup anda atau bahkan hidup orang lain menjadi lebih baik dan menjadi orang yang sukses. Semua pengetahuan dan kecerdasan sebenarnya tidak berguna sama sekali tanpa ada sebuah tindakan. Simpel kan?
3. Mereka fokus menjadi produktif, bukan menjadi sibuk.
Menjadi orang yang sibuk belum tentu akan membuat anda menjadi orang yang berhasil, tapi dengan menjadi orang yang produktif pastinya akan membuant anda sukses.
Work “smarter”, not harder. Mungkin ini adalah ungkapan yang tepat untuk sekarang ini. Bagaimana anda mengubah kesibukan anda menjadi sebuah produktifitas? Mudah. Tenangkan diri anda, review semua komitmen dan target yang sedang anda ingin capai.
Buatlah prioritas dari tugas-tugas anda, dan lakukan tugas tersebut satu per satu mulai dari yang terpenting. Berikan diri anda untuk beristirahat disela-sela tugas satu dengan tugas lainnya.
Ingat hasil adalah yang paling penting dibanding waktu yang anda capai untuk meraih hasi tersebut.
4. Mereka membuat keputusan yang logis dan objektif.
Kadang orang yang sukses dapat meruntuhkan semua yang telah dia bangun bertahun-tahun hanya dengan sebuah keputusan yang emosional, dimana dia sangat dipengaruhi perasaannya dalam mengambil keputusan tersebut.
Emosi atau perasaan memang memberikan sebuah warna yang berbeda dalam kehidupan kita. Emosi juga dapat membuat kita melakukan hal yang salah, terutama dalam membuat sebuah keputusan.
Satu hal yang perlu diingat adalah jangan sampai emosi anda menguasai akal dan logika anda dalam mengambil sebuah keputusan. Jika hal ini terjadi, tenangkan dulu diri anda, sampai anda dapat berpikir dengan jernih, setelah itu baru anda membuat keputusan.
5. Mereka menghindari untuk membuat segala hal menjadi sempurna.
Kesempurnaan memang menjadi tujuan setiap orang dalam menyelesaikan tugas atau target yang dicapainya. Tapi kesempurnaan itu juga membuat seseorang terlalu banyak menghabiskan waktu dan perhatian untuk membuatnya dan juga menjaganya, sampai akhirnya mereka melupakan hal lain yang seharusnya mereka lakukan.
Seorang perfeksionis sangat menyukai sebuah kesempurnaan dalam hidupnya dan mereka juga selalu sulit untuk memulai suatu hal atau bahkan menyelesaikannya. Karena pada dasarnya mereka selalu mempertimbangkan matang-matang suatu hal sebelum mereka memulai atau menyelesaikan hal tersebut.
Ingat, untuk menjadi seorang yang sukses tidak selalu harus menjadi orang perfeksionis, anda hanya perlu berani memulai dan menyelesaikan target anda, dan berusaha memperbaiki hasil dan proses yang anda lalui agar semakin baik dan semakin baik. Lagi pula tidak ada yang sempurna di dunia ini, iya kan?
6. Mereka bekerja diluar zona nyaman mereka.
Mereka yang sudah sukses sekarang ini, karena mereka mampu bekerja atau melakukan sesuatu diluar zona nyaman mereka. Orang-orang ini berani mengambil kesempatannya untuk mengubah hidup mereka, dan juga berani untuk menerima kegagalan yang jarang bisa diterima oleh orang-orang yang berada di zona nyaman.
Jika anda merasa hidup anda sekarang ini cukup membahagiakan dan terjamin, maka saat ini anda berada di zona nyaman. Untuk menjadi orang yang sukses, anda harus berani keluar dari zona tersebut dan melakukan sebuah tindakan perubahan serta menerima resiko sebuah kegagalan.
Perlu diingat, orang yang sukses adalah orang yang mampu menerima sebuah kegagalan yang mereka hadapi dan bangkit kembali untuk mewujudkan impiannya.
7. Mereka menjadikan sesuatu lebih sederhana
Leonardo da Vinci pernah mengatakan “Simplicity is the ultimate sophistication.” artinya kesederhanaan adalah sebuah kesempurnaan. Sesuatu yang sederhana dan simple tidak berarti berkualitas buruk, kadang hal tersebut memberikan manfaat yang berguna bagi setiap orang.
Di jaman modern ini, informasi sangat cepat bergerak dan muncul banyak inovasi yang tiada batasnya. Sayangnya hal ini membuat sebuah komplikasi, kesulitan dan juga konflik kebingungan.
Orang yang saat ini telah meraih kesuksesan berusaha selalu membuat sesuatu menjadi sesederhana mungkin sehingga mud
ah
dimengerti dan juga dipahami.
Kita bisa mengambil contoh dari Google, dan melihat bagaimana mereka membuat mesin pencarinya begitu sederhana dan simpel dengan hanya menampilkan logo dan kotak pencari didalamnya, tanpa adanya hal-hal lain yang tidak perlu. Namun kesederhanaan tersebut, membuat Google menjadi lebih mudah digunakan, sehingga pada akhirnya perusahaan ini mampu menjadi perusahaan internet terbesar di dunia.
8. Mereka berfokus membuat sesuatu yang kecil dengan pengembangan tanpa henti.
Mulailah dengan suatu perubahan yang kecil, dengan mimpi yang besar. Tidak ada seorang pun yang mampu membuat hal besar langsung dalam sekejap mata. Semua itu dimulai dari sesuatu yang kecil dengan pengembangan tanpa henti, karena jika terus dikembangkan hal yang kecil juga lama-lama bisa menjadi besar.
Jika anda mulai dengan hal yang kecil, anda tidak harus membutuhkan banyak motivasi dan sumber-sumber untuk menciptakan hal tersebut. Setelah hal yang kecil tersebut tercipta, mulai kembangkan dan terus kembangkan sampai lama-kelamaan hal tersebut menjadi sebuah hal yang besar dan dapat mengubah orang-orang di dunia.
Lihat bagaimana Facebook memulai, dari hanya jejaring sosial kecil untuk mahasiswa, sampai akhirnya menjadi jejaring sosial yang telah memiliki 1 miliar pengguna di seluruh dunia. Atau pengusaha Bob Sadino, yang memulai usahanya dari berjualan telur keliling, sampai akhirnya dia berhasil mengelola jaringan ritel makanan Kem Chicks yang tersebar dimana-mana.
9. Mereka selalu mengukur dan melihat proses dari target mereka.
Orang-orang yang sukses tidak hanya bekerja di bisnis mereka, tapi mereka juga bekerja dalam bisnisnya. Mereka selalu mengevaluasi apa yang mereka telah lakukan. Mereka juga mengukur posisi mereka dengan target yang akan mereka capai dan berusaha mengetahui bagaimana cara meng-improve-nya.
Anda tidak dapat mengontrol apa yang anda tidak ukur dan ketahui. Jika anda mampu melihat dimana posisi anda saat ini, anda bisa memutuskan apakah cara anda sudah benar atau anda berada di jalan yang salah. Dengan begitu anda dapat memperbaiki cara anda dalam mencapai target tersebut.
Coba ukur setiap tindakan yang anda lakukan, catat proses tersebut agar anda dapat mengingatnya. Lalu tetapkan target yang ingin anda capai dan ukur apakah anda sudah mencapai target tersebut atau belum. Jika belum, pastinya ada sesuatu yang salah yang anda lakukan dan anda harus memperbaikinya agar anda mampu mencapai target tersebut.
10. Mereka berkonsentrasi kepada hal yang positif dan juga belajar dari kesalahan mereka.
Orang-orang sukses adalah orang-orang yang mampu berpikir positif dan berkonsentrasi pada hal positif tersebut. Mereka tahu kepositifan mereka mampu membawa mereka kepada sebuah kesuksesan.
Kehidupan ini selalu mencoba menguji anda apakah anda akan terus berpikir positif atau malah berpikir negatif. Ujian itu adalah kegagalan. Jika anda berpikir positif, anda akan melihat kegagalan tersebut adalah sebuah kesempatan dan sebaliknya jika anda berpikir negatif, anda akan melihat kegagalan adalah akhir dari semuanya.
Belajarlah dari kegagalan dan jadikan itu batu loncatan anda untuk maju lebih jauh lagi. Jangan sampai pikiran negatif menguasai anda dan melumpuhkan diri anda untuk menjadi orang sukses.
11. Mereka menghabiskan waktu dengan orang-orang yang benar.
Pernahkah anda melihat seorang direktur dari sebuah perusahaan multinasional bergaul dengan preman? Tentunya tidak. Dia pastinya akan bergaul dengan orang-orang profesional dan ahli.
Orang-orang sukses selalu menghabiskan waktu mereka untuk bergaul dan berkomunikasi dengan orang-orang yang sama dengan mereka, mampu mendukung mereka dan juga satu bidang dengan mereka. Mereka membuat sebuah ikatan sosial yang dapat memunculkan energi baru bagi mereka dan membuat mereka mampu meraih target mereka.
Sebenarnya sangat sederhana, pergaulan anda akan menentukan menjadi apakah anda. Jika bergaul dengan orang-orang yang salah, anda akan mendapat energi negatif yang akan membuat anda menjadi negatif, begitu juga sebaliknya. Pastikan anda berhubungan den
-gan
orang yang mampu mendukung anda untuk mencapai apa yang ingin anda raih.
12. Mereka berusaha menyeimbangkan kehidupan mereka.
Kadang ada orang yang berhasil membuat sukses bisnisnya dan memiliki banyak uang, namun disisi lain dia tidak bahagia karena tidak memiliki cinta dalam dirinya dan membuatnya kesepian. Atau seorang yang sangat bahagia karena dikelilingi orang yang mampu mengasihinya, tapi sayangnya orang tersebut harus bekerja keras untuk mendapatkan uang.
Jangan sampai anda terjebak dalam hal ini. Pastikan hidup anda seimbang baik untuk bisnis, sosial, keluarga dan cinta. Jika anda terlalu berfokus kepada bisnis anda, pada akhirnya anda akan menyesal karena hal tersebut. Berikan waktu kepada diri anda untuk menikmati hal-hal lain yang harus anda rasakan, jangan sampai uang membutakan pikiran anda.
Keseimbangan ini juga membantu diri anda untuk lebih bahagia dalam hidup, karena satu hal yang pasti orang sukses adalah orang yang mampu membuat dirinya bahagia dalam segala hal.
====================
*ARE YOU READY FOR THE FUTURE ?*
Ada sebuah perusahaan bernama _Garmin._ Mereka memproduksi _GPS navigation system_ yang banyak dipasang di mobil mobil.
Dan pada saat itu angka penjualan mereka naik pesat selama bertahun tahun.
Tetapi ternyata tidak lama kemudian, bencana itu datang ........
Dan ternyata dunia dibanjiri _smart phone._
Tiba tiba orang tidak membeli lagi Garmin GPS system buat mobil lagi.
Penjualan mereka pun turun drastis.
Bencana .......bencana ...... bencana .......?
Bencana yang sama pernah
dialami *Kodak* pada saat orang tidak mencetak photo lagi,
dialami *Nokia* pada saat orang tidak menggunakan telphon untuk komunikasi dengan voice (suara) lagi,
dialami *Blackberry* pada saat orang tidak messaging menggunakan BBM lagi,
dialami *perusahaan-perusahaan minyak* pada saat kita menginginkan alat transportasi yang ramah lingkungan,
dialami *kantor kantor cabang bank* pada saat pelanggan tidak mau lagi ke cabang (dan lebih suka menggunakan ATM dan mobile banking),
dialami *bus-bus malam* pada saat pelanggan lebih suka naik pesawat dengan selisih harga yang sedikit .........
Contohnya sudah cukup banyak?
Karena memang *_perubahan itu sedang terjadi_ di mana mana, di semua bidang, di semua industri, di semua negara.*
_The world has changed. The world is changing. And the world will continue to change ...._
Charles Darwin ...... dalam penelitian di pulau Galapagos menemukan sesuatu yang menarik. Kesimpulan Darwin yang ini *"Bahwa makhluk yang paling sukses bukannya yang paling kuat, tetapi yang mampu bertahan dengan perubahan"*
Kalau kita sesuaikan dengan context jaman sekarang ternyata bukan manusia yang paling kuat yang paling sukses, bukan manusia yang paling cakep yang paling sukses, dan bahkan bukan yang paling pintar yang sukses (makanya juara juara 1 di sekolah kita dulu sering kali bukan menjadi yang paling sukses dalam kehidupan).
Ternyata _yang paling sukses adalah yang paling mampu bertahan menyesuaikan diri dengan perubahan._
Nah pada saat Kodak dan Nokia mobile phone tidak mampu bertahan, ternyata ceritanya *Garmin* lain banget.
Ternyata meskipun waktu itu mereka jaya dengan product product GPS, Garmin _sudah menyiapkan product-product dan inovasi di bidang lain_....... yaitu _gadget-gadget untuk alat kesehatan dan fitness._
Jadi ternyata pada saat angka penjualan GPS system turun, mereka langsung _ganti focus_ dan mengencangkan penjualan gadget untuk fitness and health.
Tidak lama kemudian angka penjualan pun meroket lagi. Wow!
Why?
_Because they are ready for the future!_
Karena mereka siap menghadapi masa depan.
Apakah Nokia mobile phone ready? No, they are not.
Apakah Blackberry ready? No.
Apakah bus bus malam ready? No.
Apakah perusahaan perusahaan minyak ready? No.
Padahal perusahaan perusahaan itu mungkin dulu lebih jaya dan lebih kaya daripada Garmin.
Tetapi *mereka _tidak ready._ Dan mereka _tidak mampu beradaptasi dengan perubahan!_*
By the way, ini bukan hanya berlaku pada perusahaan, ternyata ini juga _berlaku pada diri kita dan karier kita._
Dan juga untuk _karier anak anak kita kelak_ nanti.
Sebaik apapun profesi yang kita tekuni, bidang yang kita jalani, dan industri di mana kita bekerja tetap saja ada resiko yang mengancam karier kita.
_Tidak ada yang pasti dalam karier kita._
So please, jangan pernah complaint kepada perusahaan atau kepada atasan kita dengan mengatakan _"Saya merasa tidak ada kepastian dengan karier saya di perusahaan ini"._
Kehidupan kita ini tidak akan pernah ada kepastian! Kalau anda bagus anda akan maju, kalau tidak ya anda tidak akan pernah dipromosi. It is easy as that. Jangan mengharapkan kepastian.
Belasan tahun lalu banyak teman mendaftar ke Teknik Sipil dan berharap bahwa mereka akan menjadi Insinyur Pembangunan, pada saat lulus ternyata ada krisis moneter dan pembangunannya di rem.
Kebingungan mereka.
Beberapa tahun lalu anak anaknya teman teman pada mendaftar jurusan perminyakan, karena bapaknya pada kaya kerja di perusahaan minyak. Sekarang mereka lulus, dan ternyata tidak ada perusahaan minyak yang merekrut. Boro-boro merekrut, kar
yawan yang ada saja di PHK.
Sekarang lulusan perminyakan banyak yang mendaftar jadi agen penjualan asuransi _(which is great, berarti mereka punya plan B)._
Yang sekarang jadi teller, harus siap siap bahwa jumlah teller yang dibutuhkan akan turun (karena banyak yang lebih suka ke ATM atau via Mobile Banking).
Yang saat ini sedang kuliah kedokteran siap siaplah bahwa mungkin pendapatan dokter di masa depan akan tidak sebanyak masa lalu.
Always always ....... _siap-siap dan pelajari trend dan bersiap untuk masa depan dengan mempelajari hal baru dan menambah differentiator anda_.
Jadi apa dong yang kita bisa lakukan untuk mempersiapkan masa depan kita ?
_What can we do to prepare for the future ...._
*1. CONTINUE TO PERFORM AT WHAT WE DO*
_Tetap fokus pada apa yang anda lakukan and always perform and contribute at the maximum level._
*2. READ, WATCH, OBSERVE, LEARN*
_Selalu mengamati apa yang terjadi di dunia luar sana. Lihat TV, dengerin Radio, browse Internet, baca buku, koran dan majalah._
*3. UNDERSTAND THE CHANGE THAT IS HAPPENING*
_Perhatikan pattern perubahan yang sedang terjadi._
Apa yang sedang berubah pada...
- pola pikir manusia
- perilaku konsumen
- bisnis
- regulasi
- politik
- trend demographic
- trend urbanisasi
- trend digital
*4. LEARN SOMETHING NEW, INCREASE OUR DIFFERENTIATORS*
Kita sudah punya beberapa differentiator yang mengantarkan ke karier kita sekarang._
_Pelajari competency baru, skills baru, dapatkan knowledge baru, sertifikasi profesi yang baru, pelajari bahasa asing lain._ Semuanya akan menambah differentiator kita untuk menambah kesiapan di masa depan.
*5. BE HUMBLE, KEEP AN OPEN MIND AND ALWAYS WANT TO LEARN*
Terakhir .. kita harus mengerti ... we don't know what we don't know.
_Lets be humble and open mind._
Mari kita belajar, dari siapa saja...
- dari boss kita
- dari customer kita
- dari peer kita
- dari supplier kita
- dari anak buah kita
- dari pegawai yang baru join di perusahaan kita.
Kadang-kadang anak baru yang masih muda ternyata membawa perspektif baru dan membuat *kita belajar dari sudut yang lain.*
_*Let's be humble and keep an open mind...*
TETAP SEMANGAT ....TOP PERFORMER NO LIMIT...
See You all at the top !
JANGAN TAKUT SALAH
“Seseorang yang tidak pernah membuat kesalahan,
sebenarnya tak pernah mencoba sesuatu yang baru.”
- Albert Einstein
Jangan pernah takut dengan kesalahan. Manusia bukanlah malaikat. Sangat wajar jika di dalam kehidupan ini kita berbuat salah, yang paling penting kita bisa mengambil pembelajaran positif akibat kesalahan tersebut. Kesalahan bisa dijadikan sebagai batu loncatan untuk mencapai kesuksesan ataupun sebagai penghambat kita untuk mencapai kesuksesan, semuanya tergantung dari respon dan pola pikir kita menghadapi kesalahan tersebut.
Seorang pemenang percaya bahwa kesalahan membuatnya lebih dewasa, lebih bijaksana, lebih menguatkan jiwa, mental dan pikiran, lebih berkembang dan fokus mencari solusi terbaik. Sedangkan pecundang akan sibuk mencari kambing hitam dibalik kesalahannya, sehingga jiwanya menjadi kerdil dan menarik kesalahan-kesalahan lain di dalam hidupnya. Kesalahan hanya memberi dampak 10 % bagi kehidupan, 90 % lainnya, tergantung dari respon kita terhadap kesalahan tersebut.
Hidup adalah pilihan, anda berhak memilih untuk menjadi pecundang atau pemenang dalam kehidupan.
=====================
Penguasaan Diri Dalam Trading
Ketika anda bertrading, terdapat 2 emosi yang harus anda taklukan, FEAR (ketakutan), dan GREED (keserakahan). Dalam intensitasnya masing-masing, setiap trader akan mengalami kedua emosi tersebut. Trader yang cenderung berhati-hati dalam bertransaksi akan lebih banyak dikuasai oleh FEAR/ketakutan. Banyak kesempatan yang hilang karena takut kalah, banyak juga keuntungan yang tidak maksimal karena emosi tersebut memaksa keluar dari posisi sebelum waktunya.
Trader yang ingin cepat mendapatkan keuntungan cenderung menjadi SERAKAH, mengambil setiap kesempatan yang muncul, ingin mendapatkan keuntungan yang lebih, dan menggunakan semua modal dalam sekali transaksi. Pergerakan harga dipasar valas sendiri dimotivasi oleh kedua emosi tersebut, hanya trader yang bisa mengatasi kedua emosi itulah yang mampu bertahan dan berhasil.
Ada beberapa sikap yang harus dimiliki oleh para trader untuk membantu mengatasi 2 emosi yang saya sebutkan diatas :
Tetapkan tujuan yang Masuk Akal.
Hampir setiap buku yang mengisahkan pengalaman seorang trader sukses selalu menyampaikan bahwa keberhasilan didorong oleh tujuan yang mereka tetapkan.
Tujuan tersebut membantu mereka untuk menjadi fokus dan berhasil. Seseorang akan bekerja secara efektif bila dia memiliki tujuan dalam pikirannya, bahkan orang tersebut akan mencapai taraf efektivitas kerja maksimal saat dia betul-betul memahami tujuan pekerjaannya (dan keuntungan untuk dirinya), demikianlah cara kerja pikiran anda.
Agar tujuan yang anda buat tidak terlalu membebani anda dan bia dicapai, maka :
Tujuan Harus Realistis.
Tujuan harus Dapat Dicapai.
Tujuan Harus Dapat Diukur.
Learning to Love to Take a Loss
Pepatah yang akan anda sering dengar dari sesama trader adalah “Belajar untuk menerima kekalahan sebagai bagian dari permainan”. Dalam bisnis apapun ada waktunya anda rugi terlebih dahulu, yakni waktu-waktu dimana usaha anda mungkin belum terlalu dikenal, masih harus memberi diskon untuk menarik pelanggan, hal itu sangat wajar dalam dunia bisnis. Demikian juga dalam bisnis valas, ada saat dimana anda akan mengalami kekalahan. Belajar untuk menerima kekalahan adalah salah satu sikap yang harus dikembangkan oleh seorang trader yang berhasil.
Jangan pernah menyalahkan siapapun atau apapun, baik itu broker, sistem trading dll.. Mulai belajar menerima tanggung jawab, sama seperti anda menerima kemenangan dengan tangan terbuka. Demikian juga saat anda menerima kekalahan dengan sikap penuh tanggung jawab. Belajarlah dari kekalahan tersebut. Cari tahu apa yang membuat anda bisa kalah dan belajarlah darinya.
Seorang trader yang sukses masih harus menghadapi puluhan kali kerugiaan dalam transaksinya, tetapi mereka memandang kerugian sebagai bagian yang harus mereka terima yang sama dengan kemenangan. Seorang trader yang sukses bukanlah seorang trader yang tidak pernah kalah, tetapi seorang trader yang dapat meminimalkan resiko kekalahan dan meningkatkan tingkat kemenangan dengan strategi yang benar. (Probabilitas kemenangannya lebih besar dibandingkan kekalahannya.
Anda layak menerima Kemenangan Besar dan Cepat
Ada banyak pemikiran yang salah yang anda terima dari orang tua/budaya, bahkan lingkungan tempat anda bertumbuh besar. Banyak diantara anda yang diajarkan bahwa untuk mendapatkan uang haruslah bekerja keras. Semakin keras bekerja, semakin banyak anda mendapatkan uang.
=====================
Kesadaraan demikian terbawa hingga kini dan ketika anda mulai bertransaksi valas…bammm… transaksi anda menghasilkan keuntungan $1000 dalam waktu kurang dari 5 menit. Ada perasaan “tidak layak” untuk mendapatkan uang tersebut dalam waktu secepat itu. Apa yang terjadi kemudian adalah hal yang tidak dapat di duga. Anda mulai membiarkan keuntungan anda berkurang hanya demi mengurangi rasa bersalah yang timbul akibat kemenangan yang cepat tadi. Kemenangan besar yang anda peroleh merupakan salah satu hasil kerja keras dan investasi anda. Anda layak mendapatkan itu.
Aturan Bertransaksi
Buat peraturan untuk anda sendiri, yakni peraturan yang timbul dari kebiasaan baik yang anda pelajari selama bertransaksi. Kebiasaan-kebiasaan yang anda sering lakukan dan biasanya membawa keuntungan.
Beberapa contoh trading rules/aturan transaksi yang bisa anda terapkan adalah :
Mulailah dengan doa, ataupun sikap yang membuat diri anda santai.
Jika target telah terpenuhi, berhentilah.
Banyak membaca mengenai analisa fundamental untuk menambah wawasan anda.
Banyak membaca buku dan updgrade your knowledge.
Disiplin dalam melakukan strategi trading yang telah anda lakukan.
Olah raga dan tidur yang cukup.
Buat prioritas.
Membuat Stop Loss yang Bijaksana
Kemampuan anda untuk mengantisipasi dan mengawasi pergerakan harga sangat terbatas (anda tidak mungkin online 24jam sehari). Menyadari keterbatasan yang anda miliki dan mulai menggunakan Stop Loss adalah sebuah langkah preventif yang sederhana dan sangat bijaksana.
Pasanglah Stop Loss berdasarkan beberapa ketentuan seperti berikut :
Maksimal Stop Loss adalah sebesar resiko transaksi yang telah anda tetapkan.
Stop Loss mengikuti besarnya Channel (gunakan Bolingger Band).
Sesuaikan dengan Time Frame yang anda gunakan.
Being Objective
Menjadi objektif saat mengamati pasar sangatlah penting. Trader yang objektif akan menerima setiap masukan dan menjadikannya bahan pertimbangan untuk mengambil posisi.
Mark Douglas, penulis buku “The Disciplined Trader”, menuliskan 7 karakterisitik trader yang objektif. Berikut ketujuh karakteristiknya :
Tidak merasa ditekan.
Anda tidak merasa takut.
Anda tidak merasa ditolak.
Tidak ada benar dan salah.
Anda yakin dengan penilaian yang telah anda buat, dan itulah yang anda kerjakan.
Anda dapat menganalisa pasar dengan perspektif seakan-akan dia tidak sedang mengambil sesuatu posisi.
Biasakan diri anda tidak terfokus pada uang, melainkan pada pergerakan harga.
Revenge Trading
Jangan pernah transaksi dengan tujuan ‘balas dendam’. Dalam kondisi tersebut, emosi anda akan bergejolak. Anda marah, marah pada pasar yang bergerak tidak sesuai dengan keinginan anda, dan marah atas kecerobohan diri sendiri. Ketika kemarahan muncul, Anda mengambil keputusan transaksi untuk mengganti kerugian yang terjadi. Dengan begitu, keputusan tersebut biasanya tidak didasari atas pikiran yang jernih dan benar (sehingga akhirnya anda pun rugi dalam transaksi). Bola salju kekalahan itu terus bergerak kebawah, semakin besar dan semakin menghabiskan modal anda.
Setelah membaca artikel tersebut diatas, semoga penguasaan diri anda semakin bisa dikendalikan agar tidak termakan oleh kedua perasaan tersebut diatas.
=====================
Ketakutan Dan Keserakahan Akan Dominasi Kekalahan
Sampai saat ini sudah ada ratusan, bahkan mungkin ribuan, artikel tentang trading dan investasi yang telah ditulis. Dengan munculnya berbagai macam instrumen keuangan baru setiap hari, kami merasa terdorong untuk mengumpulkan informasi pada elemen yang paling penting dari trading itu sendiri, yaitu efek emosional.
Sebelum merinci elemen dasar mengenai emosi, kami akan memberi contoh gagasan dari dua orang publik figur tentang hal tersebut. Mereka tidak perlu memperkenalkan diri, sebab mereka telah cukup dikenal serta dihormati di seluruh dunia. Kami yakin Anda akan menyukai wawasan mereka dan menyerapnya ke dalam jiwa trading dan investasi Anda. Berikut sekilas mengenai wawasan kedua sosok tersebut:
"Ketika berhadapan dengan orang, ingatlah Anda tidak berurusan dengan makhluk logika tapi makhluk emosi", Dale Carnegie (1888-1955).
"Jangan lupa bahwa emosi yang kecil adalah kapten terbesar dari kehidupan dan kita hanya butuh mematuhi tanpa harus menyadarinya", Vincent van Gogh (1853-1890).
Dua kutipan dari Carnegie dan van Gogh memperlihatkan betapa krusialnya emosi dalam kehidupan seseorang. Siapapun dan di manapun dia.Di dunia yang tampak diliputi oleh hal-hal logis, tanpa kita sadari, sering kali kita bersinggungan dengan hal-hal yang didominasi oleh emosi. Bahkan faktanya, tidak ada yang lebih menggerakkan diri kita daripada pemikiran kita yang bekerja tanpa kita sadari.
Kebanyakan dari keputusan, tindakan, dan aksi kita terjadi akibat dorongan alam bawah sadar yang tidak diketahui asal usulnya. Salah satu contoh dari kehidupan nyata adalah tiba-tiba saja kita memiliki ide transaksi hari ini, atau tanpa diketahui asal usulnya Anda sudah memikirkan
Di Amerika Serikat, Kanada, dan Australia terdapat beberapa institusi kesehatan dan potensi manusia. Institusi-institusi tersebut merupakan organisasi penelitian dan pembelajaran, yang menggunakan Emotional Intelligence terhadap kepemimpinan seseorang. Salah satunya adalah perusahaan Fortune 500, yang merupakan sekolah bisnis top dunia.
Menurut hasil studi mereka yang dilakukan terhadap lebih dari 160 individu berperforma tinggi di berbagai industri dan tingkat pekerjaan, memperlihatkan bahwa kecerdasan emosional dua kali lebih penting dalam memberikan kontribusi pada keberhasilan. Jika dibandingkan dengan kecerdasan otak dan keahlian belaka.
Mengejutkan sekali bukan? Alangkah baiknya bila kecerdasan emosi tersebut diterapkan pada dunia trading dan investasi Terutama dengan dua emosi negatif yang mendominasi para pelaku trading dan investasi, yaitu: keserakahan dan rasa takut kehilangan.
Sementara itu, penelitian yang dilakukan pada trader dan investor amatir mengungkapkan bahwa mereka akan menjadi serakah bila transaksi mereka mengalami kekalahan. Begitu juga apabila mereka menang. Para trader dan investor amatir tersebut akan merasa takut apa yang sudah mereka menangkan hilang kembali.
Berdasarkan hasil riset tersebut, Anda bisa melakukan pelatihan psikologis sederhana yang bisa membantu mendisiplinkan reaksi dorongan jiwa Anda. Yaitu melalui analisis terhadap pengalaman Anda untuk bisa memahami keserakahan dan ketakutan Anda sendiri saat ber-trading dan berinvestasi.
Semoga bermanfaat
=====================
Dikutip dari Buku Karya Ausberg 49 tahun buku yang berjudul THE LAST LECTURE (Pengajaran Terakhir) yang menjadi salah satu buku best-seller di tahun 2007 :
KUNCI UNTUK MEMBUAT HIDUP ANDA LEBIH BAIK
Terdiri atas :
--PERSONALITY,
--COMMUNITY dan
--LIFE.
Berikut penjelasannya:
A. PERSONALITY :
1. Jangan membandingkan hidup Anda dengan orang lain karena Anda tidak pernah tahu apa yang telah mereka lalui.
2. Jangan berpikir negatif akan hal-hal yang berada diluar kendali Anda, melainkan salurkan energi Anda menuju kehidupan yang dijalani saat ini, secara positif.
3. Jangan bekerja terlalu keras, jangan lewati batasan Anda.
4. Jangan memaksa diri Anda untuk selalu perfect, tidak ada satu orang pun yang sempurna.
5. Jangan membuang waktu Anda yang berharga untuk gosip.
6. Bermimpilah saat anda bangun (bukan saat tertidur).
7. Iri hati membuang-buang waktu, Anda sudah memiliki semua kebutuhan Anda.
8. Lupakan masa lalu. Jangan mengungkit kesalahan pasangan Anda di masa lalu. Hal itu akan merusak kebahagiaan Anda saat ini.
9. Hidup terlalu singkat untuk membenci siapapun itu. Jangan membenci.
10. Berdamailah dengan masa lalu Anda agar hal tersebut tidak menganggu masa ini.
11. Tidak ada seorang pun yang bertanggung jawab atas kebahagiaan Anda kecuali Anda.
12. Sadari bahwa hidup adalah sekolah, dan Anda berada di sini sebagai pelajar. Masalah adalah bagian daripada kurikulum yang datang dan pergi seperti kelas aljabar (matematika) tetapi, pelajaran yang Anda dapat bertahan seumur hidup.
13. Senyumlah dan tertawalah.
14. Anda tidak dapat selalu menang dalam perbedaan pendapat. Belajarlah menerima kekalahan.
B. COMMUNITY :
15. Hubungi keluarga Anda sesering mungkin
16. Setiap hari berikan sesuatu yang baik kepada orang lain.
17. Maafkan setiap orang untuk segala hal
18. Habiskan waktu dengan orang-orang di atas umur 70 dan di bawah 6 tahun.
19. Coba untuk membuat paling sedikit 3 orang tersenyum setiap hari.
20. Apa yang orang lain pikirkan tentang Anda bukanlah urusan Anda.
21. Pekerjaan Anda tidak akan menjaga Anda di saat Anda sakit, tetapi keluarga dan teman Anda. Tetaplah berhubungan baik
C. LIFE :
22. Jadikan Tuhan sebagai yang pertama dalam setiap pikiran, perkataan, dan perbuatan Anda.
23. Tuhan menyembuhkan segala sesuatu.
24. Lakukan hal yang benar.
25. Sebaik/ seburuk apapun sebuah situasi, hal tersebut akan berubah.
26. Tidak peduli bagaimana perasaan Anda, bangun, berpakaian, dan keluarlah!.
27. Yang terbaik belumlah tiba.
28. Buang segala sesuatu yang tidak berguna, tidak indah, atau mendukakan.
29. Ketika Anda bangun di pagi hari, berterima kasihlah pada Tuhan untuk itu.
30. Jika Anda mengenal Tuhan, Anda akan selalu bersukacita. So, be happy.
Mati tidak menunggu Tua....Mati tidak menunggu sakit...nikmati hidup....sebelum hidup tidak bisa di nikmati.
Pengetahuan ini tidak hanya akan memperkaya kita, tetapi juga orang disekeliling kita. Maka berbagilah.
===================
Antara Prestasi Akademik Dan Prestasi Trading & investasi
Awal saya memutuskan untuk melakukan trading, saya merasa yakin bahwa saya akan (segera) sukses di bidang trading dan investasi ini. Well, memang terdengar seperti kesombongan ya? Yah, sebenernya (asli) gak saya sengaja. Hanya saja, dulu saya mengira kalo memahami dan mempelajari bagaimana melakukan trading kurang lebihnya akan sama dengan saya dulu belajar tentang teori-teori ekonomi tentang market, hukum permintaan-penawaran, sampai teori-teori portofolio serta analisis investasi plus berbagai macam teknik statistik, yang kebetulan bisa saya pahami dengan relatif mudah.
Berbekal pengalaman pribadi saat kuliah, saya yang terlanjur menerasa diri sebagai fast learner, segera masuk ke dunia investasi dan trading dengan semangat dan keyakinan tinggi bahwa saya akan segera sukses menjadi expert trader. Sungguh keyakinan yang terlampau tinggi ternyata.
Mau tau hasil trading saya di bulan pertama? Bener-bener sukses…MC! Belajar trading bagi saya pribadi sungguh merupakan pengalaman yang "lain dari pada yang lain". Kalo mau berterus terang, di investasi dan trading inilah saya bener-bener merasakan "tidak tau apa-apa" dan juga "bukan siapa-siapa" bahkan merasa "tidak tau harus berbuat apa". Hihihi! Komplit deh pokoknya. Beruntung, perasaan-perasaan di atas (yang kalo dirangkum menjadi dua kata adalah "gagal total"), tidak membuat saya kemudian menyerah. Justru bagi saya kegagalan total itu menjadi tantangan tersendiri yang lumayan bikin penasaran.
Jadi, mulailah saya belajar dengan cara pandang dan keyakinan baru, bahwa ternyata, prestasi akademik (di bidang ilmu ekonomi sekalipun) tidak menjamin kelancaran dalam belajar trading. Ok saya tetap sepakat, bahwa kecerdasan memang diperlukan untuk lebih cepat memahami kondisi market. Trader yang sukses jelas trader yang cerdas. Tapi, cerdas di sini tidak selalu dikonotasikan dengan prestasi akademik yang cemerlang. Saya jadi tahu dan bisa paham bahwa ada temen trader yang bergelar master sekalipun, pernah mengalami kegagalan total di awal-awal belajar trading. Ada yang bilang, trading itu lebih dipengaruhi aspek psikologis daripada teknik.
Awalnya saya skeptis dengan pernyataan itu. Namun akhirnya saya mengakui bahwa meskipun aspek teknis jelas hal yang mutlak dikuasai untuk menjadi trader yang baik, akan tetapi aspek psikologis dalam prakteknya memang yang akhirnya menentukan. Itulah mengapa, ada pendapat juga yang menyatakan bahwa psikolog justru akan cenderung lebih bisa menjadi trader yang baik dibanding dengan ahli ekonomi.
Tentu saja ini bukan berarti anda harus lulusan psikologi untuk mejadi trader yang sukses. Juga bukan berarti bahwa anda yang lulusan sekolah ekonomi dan mempunyai nilai atau prestasi akademik yang bagus kemudian akan gagal menjadi trader loh. Saya cuma ingin meyampaikan bahwa ternyata, untuk menjadi trader yang sukses tidak cukup hanya berbekal ilmu dasar tentang bagaimana memahami market dan statistik, tetapi lebih kepada kematangan psikologis.
Jadi, buat temen-temen trader yang kebetulan punya latar belakang pendidikan ekonomi dan statistik, jangan dulu merasa terlalu yakin bahwa anda akan dengan cepat sukses diinvestasi dan trading ini. Ok, anda mempunyai kelebihan pemahaman analisis fundamental (ekonomi) dan statistik (teknik), tetapi bagaimanapun anda harus mengasah kematangan psikologis terlebih dulu sebelum melakukan investasi yang besar dan mengandalkan trading sebagai profesi.
Juga, bagi temen-temen trader yang tidak memiliki latar belakang pendidikan ekonomi dan statistik, jangan keburu putus asa dan berkecil hati. Dalam belajar trading, yang terutama diperlukan adalah kemauan, ketelatenan dan kesabaran. Percaya deh, latar belakang pendidikan dan prestasi akademik tidak berpengaruh signifikan terhadap prestasi trading kok. So, never, never, never give up!
=====================
Penguasaan Diri Dalam Trading
Ketika anda bertrading, terdapat 2 emosi yang harus anda taklukan, FEAR (ketakutan), dan GREED (keserakahan). Dalam intensitasnya masing-masing, setiap trader akan mengalami kedua emosi tersebut. Trader yang cenderung berhati-hati dalam bertransaksi akan lebih banyak dikuasai oleh FEAR/ketakutan. Banyak kesempatan yang hilang karena takut kalah, banyak juga keuntungan yang tidak maksimal karena emosi tersebut memaksa keluar dari posisi sebelum waktunya.
Trader yang ingin cepat mendapatkan keuntungan cenderung menjadi SERAKAH, mengambil setiap kesempatan yang muncul, ingin mendapatkan keuntungan yang lebih, dan menggunakan semua modal dalam sekali transaksi. Pergerakan harga dipasar valas sendiri dimotivasi oleh kedua emosi tersebut, hanya trader yang bisa mengatasi kedua emosi itulah yang mampu bertahan dan berhasil.
Ada beberapa sikap yang harus dimiliki oleh para trader untuk membantu mengatasi 2 emosi yang saya sebutkan diatas :
Tetapkan tujuan yang Masuk Akal.
Hampir setiap buku yang mengisahkan pengalaman seorang trader sukses selalu menyampaikan bahwa keberhasilan didorong oleh tujuan yang mereka tetapkan.
Tujuan tersebut membantu mereka untuk menjadi fokus dan berhasil. Seseorang akan bekerja secara efektif bila dia memiliki tujuan dalam pikirannya, bahkan orang tersebut akan mencapai taraf efektivitas kerja maksimal saat dia betul-betul memahami tujuan pekerjaannya (dan keuntungan untuk dirinya), demikianlah cara kerja pikiran anda.
Agar tujuan yang anda buat tidak terlalu membebani anda dan bia dicapai, maka :
Tujuan Harus Realistis.
Tujuan harus Dapat Dicapai.
Tujuan Harus Dapat Diukur.
Learning to Love to Take a Loss
Pepatah yang akan anda sering dengar dari sesama trader adalah “Belajar untuk menerima kekalahan sebagai bagian dari permainan”. Dalam bisnis apapun ada waktunya anda rugi terlebih dahulu, yakni waktu-waktu dimana usaha anda mungkin belum terlalu dikenal, masih harus memberi diskon untuk menarik pelanggan, hal itu sangat wajar dalam dunia bisnis. Demikian juga dalam bisnis valas, ada saat dimana anda akan mengalami kekalahan. Belajar untuk menerima kekalahan adalah salah satu sikap yang harus dikembangkan oleh seorang trader yang berhasil.
Jangan pernah menyalahkan siapapun atau apapun, baik itu broker, sistem trading dll.. Mulai belajar menerima tanggung jawab, sama seperti anda menerima kemenangan dengan tangan terbuka. Demikian juga saat anda menerima kekalahan dengan sikap penuh tanggung jawab. Belajarlah dari kekalahan tersebut. Cari tahu apa yang membuat anda bisa kalah dan belajarlah darinya.
Seorang trader yang sukses masih harus menghadapi puluhan kali kerugiaan dalam transaksinya, tetapi mereka memandang kerugian sebagai bagian yang harus mereka terima yang sama dengan kemenangan. Seorang trader yang sukses bukanlah seorang trader yang tidak pernah kalah, tetapi seorang trader yang dapat meminimalkan resiko kekalahan dan meningkatkan tingkat kemenangan dengan strategi yang benar. (Probabilitas kemenangannya lebih besar dibandingkan kekalahannya.
Anda layak menerima Kemenangan Besar dan Cepat
Ada banyak pemikiran yang salah yang anda terima dari orang tua/budaya, bahkan lingkungan tempat anda bertumbuh besar. Banyak diantara anda yang diajarkan bahwa untuk mendapatkan uang haruslah bekerja keras. Semakin keras bekerja, semakin banyak anda mendapatkan uang.
==============
Kesadaraan demikian terbawa hingga kini dan ketika anda mulai bertransaksi valas…bammm… transaksi anda menghasilkan keuntungan $1000 dalam waktu kurang dari 5 menit. Ada perasaan “tidak layak” untuk mendapatkan uang tersebut dalam waktu secepat itu. Apa yang terjadi kemudian adalah hal yang tidak dapat di duga. Anda mulai membiarkan keuntungan anda berkurang hanya demi mengurangi rasa bersalah yang timbul akibat kemenangan yang cepat tadi. Kemenangan besar yang anda peroleh merupakan salah satu hasil kerja keras dan investasi anda. Anda layak mendapatkan itu.
Aturan Bertransaksi
Buat peraturan untuk anda sendiri, yakni peraturan yang timbul dari kebiasaan baik yang anda pelajari selama bertransaksi. Kebiasaan-kebiasaan yang anda sering lakukan dan biasanya membawa keuntungan.
Beberapa contoh trading rules/aturan transaksi yang bisa anda terapkan adalah :
Mulailah dengan doa, ataupun sikap yang membuat diri anda santai.
Jika target telah terpenuhi, berhentilah.
Banyak membaca mengenai analisa fundamental untuk menambah wawasan anda.
Banyak membaca buku dan updgrade your knowledge.
Disiplin dalam melakukan strategi trading yang telah anda lakukan.
Olah raga dan tidur yang cukup.
Buat prioritas.
Membuat Stop Loss yang Bijaksana
Kemampuan anda untuk mengantisipasi dan mengawasi pergerakan harga sangat terbatas (anda tidak mungkin online 24jam sehari). Menyadari keterbatasan yang anda miliki dan mulai menggunakan Stop Loss adalah sebuah langkah preventif yang sederhana dan sangat bijaksana.
Pasanglah Stop Loss berdasarkan beberapa ketentuan seperti berikut :
Maksimal Stop Loss adalah sebesar resiko transaksi yang telah anda tetapkan.
Stop Loss mengikuti besarnya Channel (gunakan Bolingger Band).
Sesuaikan dengan Time Frame yang anda gunakan.
Being Objective
Menjadi objektif saat mengamati pasar sangatlah penting. Trader yang objektif akan menerima setiap masukan dan menjadikannya bahan pertimbangan untuk mengambil posisi.
Mark Douglas, penulis buku “The Disciplined Trader”, menuliskan 7 karakterisitik trader yang objektif. Berikut ketujuh karakteristiknya :
Tidak merasa ditekan.
Anda tidak merasa takut.
Anda tidak merasa ditolak.
Tidak ada benar dan salah.
Anda yakin dengan penilaian yang telah anda buat, dan itulah yang anda kerjakan.
Anda dapat menganalisa pasar dengan perspektif seakan-akan dia tidak sedang mengambil sesuatu posisi.
Biasakan diri anda tidak terfokus pada uang, melainkan pada pergerakan harga.
Revenge Trading
Jangan pernah transaksi dengan tujuan ‘balas dendam’. Dalam kondisi tersebut, emosi anda akan bergejolak. Anda marah, marah pada pasar yang bergerak tidak sesuai dengan keinginan anda, dan marah atas kecerobohan diri sendiri. Ketika kemarahan muncul, Anda mengambil keputusan transaksi untuk mengganti kerugian yang terjadi. Dengan begitu, keputusan tersebut biasanya tidak didasari atas pikiran yang jernih dan benar (sehingga akhirnya anda pun rugi dalam transaksi). Bola salju kekalahan itu terus bergerak kebawah, semakin besar dan semakin menghabiskan modal anda.
Setelah membaca artikel tersebut diatas, semoga penguasaan diri anda semakin bisa dikendalikan agar tidak termakan oleh kedua perasaan tersebut diatas.
=====================
https://telegram
Tipe Trader Dalam Segi Psikologi
Dalam market ada banyak jenis trader dan banyak motivasi yang mendorong mereka. Berbagai tipe trader yang populer berdasarkan metode trading mereka yakni scalper, Swing Trader, Daily Trader, Momentum Trader, dll
Namun bagaimana jika tipe trader didasarkan pada psikologi mereka, tujuan mereka dan motivasi mereka? Beberapa orang bertrading untuk kegembiraan dan kesenangan, yang lain bertrading murni untuk ego. Satu orang mencintai permainan dan orang yang lain bertrading hanya untuk mendapatkan uang.
Dalam pertandingan terbesar di bumi ini cukup mengejutkan bahwa ternyata banyak trader memiliki motivasi yang berbeda. Dalam kenyataannya, satu-satunya motivasi yang paling masuk akal adalah motivasi untuk menghasilkan uang, yang tentu saja menjadi tujuan nyata dari sebagian besar trader.
Berikut adalah daftar jenis-jenis trader yang saya amati di aneka media sosial. Kita semua mungkin saja termasuk dalam lebih dari satu kategori saat kita bertrading. Mari kita lihat tipe-tipe apa sajakah itu:
Greedy Trader (serakah)
Ini adalah tipe bagi mereka yang trading dengan lot terlalu besar dan risiko terlalu banyak karena tujuan mereka hanyalah mendapatkan uang dengan gampang. Mereka biasanya berakhir kerugian besar pada akun mereka.
New Trader (pemula)
Mereka tidak memiliki ide bagaimana market bekerja sehingga tujuan mereka harusnya hanyalah pengetahuan. Trader baru harus tetap tekun belajar dan bersabar sampai mereka benar-benar menguasai dan berhasil menyelesaikan seluruh "PR" trading mereka. Tergesa-gesa untuk menghasilkan uang tanpa manajemen risiko, metode menang, pola pikir yang tepat, dan trading plan, akan mengakibatkan kegagalan 100% sepanjang waktu.
Arrogant Trader (sombong)
Tujuan mereka adalah untuk membuktikan bahwa mereka benar dan memuaskan ego mereka yang rapuh. Trader sombong akan berbohong, menghapus tweet dan posting, tidak pernah mengakui ketika mereka salah. Ketika mereka salah mereka akan bersembunyi di bawah jubah, ketika mereka benar mereka akan meneriakkannya dengan lantang dari atas atap.
Trend Trader
Tujuan mereka hanyalah untuk menunggangi tren dan menghasilkan uang. Trend trader akan membeli dengan harga tinggi dan menjualnya jauh lebih tinggi lagi. Kemudian ia menutupnya jauh lebih rendah. Mereka tampak seperti jenius dalam market yang sedang trending, tapi mereka terlihat seperti tidak mampu bertrading di saat market berombak atau whipsawing. Dalam jangka panjang, mereka melakukannya dengan sangat baik.
Scared Trader (penakut)
Tujuan mereka hanyalah agar tidak kehilangan modal mereka. Trader jenis ini akan segera menutup trading yang loss dan segera mengambil profitnya. Mereka sangat stres dalam trading karena tidak memahami sifat trading itu sendiri dan tidak dapat menangani ketidakpastian atau risiko. Trader jenis ini mempunyai pekerjaan rumah yang paling utama, yaitu mengembangkan rasa percaya diri mereka.
Perma-Bull Trader
Tujuan mereka hanyalah untuk membeli saham dan menahannya dalam waktu yang lama. Membeli investasi terbaik dalam stock dan tidak punya hasrat untuk menjualnya. Mereka selalu percaya rally besar berikutnya pasti akan terjadi. Trader Perma-bull juga suka membeli dari tingkat support yang lebih rendah.
Perma-Bear Trader
Tujuan mereka hanyalah untuk menjual saham. Mereka selalu berpikir bahwa market adalah suatu wadah yang penuh dengan tubrukan besar. Mereka "tahu" ekonomi berantakan dan market cenderung turun. Dalam market bullish mereka percaya harga terlalu tinggi dan akan berbalik tajam. Dalam market bearish mereka percaya price akan turun jauh lebih rendah.
Prophet Trader
Tujuan mereka adalah untuk ikut memprediksi pergerakan market dengan benar kemudian membiarkan mengetahui prediksi mereka tersebut. Mereka selalu berpikir mereka tahu bagian top atau bottom. Mereka mencintai target dan percaya bahwa grafik menunjukkan dengan tepat apa yang akan terjadi selanjutnya. Mereka tidak benar-benar membahas trading mereka sendiri, mereka hanya memprediksi harga.
Paper Trader (kertas)
Mereka mencintai market dan mempelajari lebih dari siapa pun tetapi tidak pernah cukup untuk membuatnya terjun kedalam real trading. Mereka tinggal di dunia yang nyaman dengan trading di atas kertas dan membuatnya lebih dari sekedar hobi. Mereka hanyalah orang-orang yang tidak bisa bertransisi ke market yang sebenarnya.
Rich Trader (kaya)
Tujuan mereka hanyalah untuk secara konsisten menghasilkan uang dan mengembangkan modal mereka dalam jangka panjang. Mereka tidak meminta tips atau saran, mereka telah menyelesaikan PR nya dan mereka trading dengan metode sendiri. Mereka meningkatkan kepercayaan diri dan metodenya terlepas dari apakah mereka profit atau loss.
=====================
Requirement Psikologis Seorang Trader/investor
Saya pernah bergabung dengan tim konsultan bidang manajemen SDM untuk membuat job analysis perkerjaan-pekerjaan di sebuah bank. Salah satu pekerjaan yang kebetulan menjadi bagian saya untuk dibuat job analysis-nya adalah pekerjaan dealer di bank tersebut. Dealer di sebuah bank mempunyai tugas utama melakukan transaksi dalam rangka penempatan dana, yang kurang lebih bisa saya samakan dengan tugas dan pekerjaan seorang trader dan investor
Saat saya melakukan job analysis itu, saya memang belum belajar menjadi trader. Jadi deh, untuk bisa memahami dan merasakan bagaimana pekerjaan seorang dealer, saat itu saya harus melakukan pengamatan langsung selama beberapa waktu (yang lumayan bikin saya ngerasa jadi alien penyusup di dealing room) untuk melihat langsung, mengamati dan mencoba merasakan apa dan bagaimana menjadi seorang dealer. Coba kalo saat itu saya sudah menjadi trader/investor, saya mungkin akan cuma butuh sejenak merenung untuk merasakan, sebenernya apa sih syarat untuk menjadi trader/investor yang baik (sukses) dan (tanpa banyak bersusah payah) akan jadilah laporan job analysis untuk jabatan dealer itu.
Anyway, di sini saya akan coba sedikit berbagi hasil job analysis tersebut, terutama dalam masalah requirement atau persyaratan psikologis untuk menjadi dealer maupun trader/investor. Untuk menjadi seorang trader/investor(yang baik), ternyata diperlukan prasyarat psikologis, antara lain:
Disiplin
Seorang trader/investor harus mempunyai disiplin yang tinggi. Disiplin dalam menjalankan trading plan, disiplin dalam menjaga margin maupun disiplin dalam hal-hal "kecil" lainnya. Kedisiplinan ini juga biasanya akan tercermin dalam kehidupan sehari-hari.
Tenang dan tidak mudah panik
Seorang trader/investor dituntut untuk bisa selalu mengendalikan emosi dalam menghadapi berbagai kondisi yang kadangkala tidak sesuai dengan harapan dan tidak mudah panik, karena kepanikan hanya akan menyebabkan pengambilan keputusan menjadi kacau dan malahan akan memperparah kondisi. Jadi, apapun kondisi yang anda hadapi, sebagai seorang trader/investor yang baik, hadapilah selalu dengan tenang.
Mampu mengambil keputusan dengan cepat dan tepat
Disamping dituntut untuk tidak mudah panik, seorang trader juga harus bisa mengambil keputusan secara cepat dan tepat apabila perlu, misalnya untuk mengambil keputusan terhadap suatu posisi karena pergerakan harga yang mungkin di luar dugaan.
Optimis
Tidak mudah menyerah dan selalu berpikir positif. Sebenernya prasyarat yang satu ini tidak hanya berlaku untuk profesi trader/investor,tetapi juga berlaku secara umum untuk semua orang dengan profesi apapun yang ingin sukses. Btw, saya jadi teringat trader partner diskusi saya yang selalu berpikir optimis dan juga berdisiplin tinggi. Apapun kondisi yang dihadapi, dia selalu optimis, tidak mudah menyerah dan selalu berpikir positif. Selain itu, dia juga telaten, teliti plus jago dalam hal planning. Gak heran kalo dia selalu bisa take control di semua situasi dan dialah trader terbaik yang pernah saya kenal.
Point-point di atas adalah sebagian syarat untuk menjadi trader/investor yang sukses. Gimana? apakah anda sudah memiliki karakteristik psikologis seperti di atas? Kalo iya, saya ucapkan: selamat! Anda akan menjadi trader yang baik dan sukses bagi anda hanyalah masalah waktu. Kalo belum?
Ya selalulah belajar dan berusaha. Selalu lah berusaha memperbaiki diri dan belajar dari pengalaman serta kesalahan di masa lalu. Toh, sifat-sifat di atas juga akan lebih baik jika kita miliki, meskipun misalnya pada akhirnya kita memutuskan untuk tidak menjadi trader/investor Sebenernya, apapun profesi kita, sifat-sifat positif ini akan mewarnai kehidupan kita sehari-hari, dan yakin deh bakal menjadikan hidup kita lebih menyenangkan.
=====================
Ketakutan Dan Keserakahan Akan Dominasi Kekalahan
Sampai saat ini sudah ada ratusan, bahkan mungkin ribuan, artikel tentang trading dan investasi yang telah ditulis. Dengan munculnya berbagai macam instrumen keuangan baru setiap hari, kami merasa terdorong untuk mengumpulkan informasi pada elemen yang paling penting dari trading itu sendiri, yaitu efek emosional.
Sebelum merinci elemen dasar mengenai emosi, kami akan memberi contoh gagasan dari dua orang publik figur tentang hal tersebut. Mereka tidak perlu memperkenalkan diri, sebab mereka telah cukup dikenal serta dihormati di seluruh dunia. Kami yakin Anda akan menyukai wawasan mereka dan menyerapnya ke dalam jiwa trading dan investasi Anda. Berikut sekilas mengenai wawasan kedua sosok tersebut:
"Ketika berhadapan dengan orang, ingatlah Anda tidak berurusan dengan makhluk logika tapi makhluk emosi", Dale Carnegie (1888-1955).
"Jangan lupa bahwa emosi yang kecil adalah kapten terbesar dari kehidupan dan kita hanya butuh mematuhi tanpa harus menyadarinya", Vincent van Gogh (1853-1890).
Dua kutipan dari Carnegie dan van Gogh memperlihatkan betapa krusialnya emosi dalam kehidupan seseorang. Siapapun dan di manapun dia.Di dunia yang tampak diliputi oleh hal-hal logis, tanpa kita sadari, sering kali kita bersinggungan dengan hal-hal yang didominasi oleh emosi. Bahkan faktanya, tidak ada yang lebih menggerakkan diri kita daripada pemikiran kita yang bekerja tanpa kita sadari.
Kebanyakan dari keputusan, tindakan, dan aksi kita terjadi akibat dorongan alam bawah sadar yang tidak diketahui asal usulnya. Salah satu contoh dari kehidupan nyata adalah tiba-tiba saja kita memiliki ide transaksi hari ini, atau tanpa diketahui asal usulnya Anda sudah memikirkan
Di Amerika Serikat, Kanada, dan Australia terdapat beberapa institusi kesehatan dan potensi manusia. Institusi-institusi tersebut merupakan organisasi penelitian dan pembelajaran, yang menggunakan Emotional Intelligence terhadap kepemimpinan seseorang. Salah satunya adalah perusahaan Fortune 500, yang merupakan sekolah bisnis top dunia.
Menurut hasil studi mereka yang dilakukan terhadap lebih dari 160 individu berperforma tinggi di berbagai industri dan tingkat pekerjaan, memperlihatkan bahwa kecerdasan emosional dua kali lebih penting dalam memberikan kontribusi pada keberhasilan. Jika dibandingkan dengan kecerdasan otak dan keahlian belaka.
Mengejutkan sekali bukan? Alangkah baiknya bila kecerdasan emosi tersebut diterapkan pada dunia trading dan investasi Terutama dengan dua emosi negatif yang mendominasi para pelaku trading dan investasi, yaitu: keserakahan dan rasa takut kehilangan.
Sementara itu, penelitian yang dilakukan pada trader dan investor amatir mengungkapkan bahwa mereka akan menjadi serakah bila transaksi mereka mengalami kekalahan. Begitu juga apabila mereka menang. Para trader dan investor amatir tersebut akan merasa takut apa yang sudah mereka menangkan hilang kembali.
Berdasarkan hasil riset tersebut, Anda bisa melakukan pelatihan psikologis sederhana yang bisa membantu mendisiplinkan reaksi dorongan jiwa Anda. Yaitu melalui analisis terhadap pengalaman Anda untuk bisa memahami keserakahan dan ketakutan Anda sendiri saat ber-trading dan berinvestasi.
Semoga bermanfaat
=====================
10 CIRI-CIRI ORANG BERPIKIR POSITIF
1. Melihat masalah sebagai tantangan.
Bandingkan dengan orang yang melihat masalah sebagai cobaan hidup yang terlalu berat dan bikin hidupnya jadi paling sengsara sedunia.
2. Menikmati hidupnya.
Pemikiran positif akan membuat seseorang menerima keadaannya dengan besar hati, meski tak berarti ia tak berusaha untuk mencapai hidup yang lebih baik.
3. Pikiran terbuka untuk menerima saran dan ide.
Karena dengan begitu, boleh jadi ada hal-hal baru yang akan membuat segala sesuatu lebih baik
.
4. Mengenyahkan pikiran negatif segera setelah pikiran itu terlintas di benak.
‘Memelihara’ pikiran negatif lama-lama bisa diibaratkan membangunkan singa tidur. Sebetulnya tidak apa-apa, ternyata malah bisa menimbulkan masalah.
5. Mensyukuri apa yang dimilikinya.
Dan bukannya berkeluh-kesah tentang apa-apa yang tidak dipunyainya.
6. Tidak mendengarkan gosip yang tak menentu.
Sudah pasti, gosip berkawan baik dengan pikiran negatif. Karena itu, mendengarkan omongan yang tak ada juntrungnya adalah perilaku yang dijauhi si pemikir positif.
7. Tidak bikin alasan, tapi langsung bikin tindakan.
Pernah dengar pelesetan NATO (No Action, Talk Only), kan? Nah, mereka ini jelas bukan penganutnya.
8. Menggunakan bahasa positif.
Maksudnya, kalimat-kalimat yang bernadakan optimisme, seperti “Masalah itu pasti akan terselesaikan,” dan “Dia memang berbakat.”
9. Menggunakan bahasa tubuh yang positif.
Di antaranya adalah senyum, berjalan dengan langkah tegap, dan gerakan tangan yang ekspresif, atau anggukan. Mereka juga berbicara dengan intonasi yang bersahabat, antusias, dan ‘hidup’.
10. Peduli pada citra diri.
Itu sebabnya, mereka berusaha tampil baik. Bukan hanya di luar, tapi juga di dalam.
=========================